PENYEBAB KEHILANGAN GIGI
HALLO TEMAN-TEMAN.. Apakah kalian seorang mahasiswa/i kedokteran gigi? Jika benar, web ini akan sangat membantu Anda memahami info seputar kedokteran gigi. Karena ini adalah rangkuman pelajaran yang pernah saya pelajari sebelumnya.
Kali ini saya akan menuliskan tentang penyebab kehilangan gigi geligi, yaitu disebabkan oleh beberapa faktor sebaagi berikut:
Kali ini saya akan menuliskan tentang penyebab kehilangan gigi geligi, yaitu disebabkan oleh beberapa faktor sebaagi berikut:
Karies
Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu: email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Streptococcus mutans dan laktobasilus merupakan bakteri kariogenik yang mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya ialah adanya demineralisasi jaringan keras gigi, yang berakibat terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.
Pada tahap awal karies, rasa nyeri diawali dengan nyeri ringan pada saat kontak dengan makanan atau minuman yang dingin atau panas, juga rasa nyeri yang sesekali muncul secara tajam. Bila bakteri sudah sampai ke pulpa gigi yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah, maka terjadi infeksi pada pulpa (pulpitis) yang menyebabkan nyeri yang sangat berdenyut. Bila hal ini terjadi secara terusmenerusmaka akan terjadi kematian jaringan pulpa. Bila saraf gigi sudah mati biasanya nyeri akan berhenti, namun keadaan ini dapat berlanjut lebih buruk dengan terjadinya abses sehingga pada akhirnya gigi tersebut tidak dapat dipertahankan dan harus dicabut.
Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu: email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Streptococcus mutans dan laktobasilus merupakan bakteri kariogenik yang mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya ialah adanya demineralisasi jaringan keras gigi, yang berakibat terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.
Pada tahap awal karies, rasa nyeri diawali dengan nyeri ringan pada saat kontak dengan makanan atau minuman yang dingin atau panas, juga rasa nyeri yang sesekali muncul secara tajam. Bila bakteri sudah sampai ke pulpa gigi yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah, maka terjadi infeksi pada pulpa (pulpitis) yang menyebabkan nyeri yang sangat berdenyut. Bila hal ini terjadi secara terusmenerusmaka akan terjadi kematian jaringan pulpa. Bila saraf gigi sudah mati biasanya nyeri akan berhenti, namun keadaan ini dapat berlanjut lebih buruk dengan terjadinya abses sehingga pada akhirnya gigi tersebut tidak dapat dipertahankan dan harus dicabut.
Penyakit
periodontal
Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi, yaitu gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar. Penyakit periodontal dibagi atas dua golongan yaitu gingivitis dan periodontitis.
Gingivitis merupakan bentuk penyakit periodontal dengan proses inflamasi yang memengaruhi jaringan lunak sekeliling gigi tanpa adanya kerusakan tulang. Tanda pertama dari inflamasi yaitu adanya hiperemia, warna gingiva berubah dari merah muda menjadi merah tua, disebabkan dilatasi kapiler, sehingga jaringan menjadi lunak karena banyak mengandung darah. Gingiva membengkak, licin, berkilat dan keras, perdarahan gingiva spontan atau bila dilakukan probing, gingiva menjadi sensitif, gatal-gatal dan terbentuknya saku periodontal akibat rusaknya jaringan kolagen. Kelainan tersebut muncul perlahan-lahan dalam jangka lama dan tidak terasa nyeri kecuali bila ada komplikasi dengan keadaan akut. Bila peradangan ini dibiarkan dapat berlanjut menjadi periodontitis.
Periodontitis merupakan lanjutan dari gingivitis yang tidak ditangani. Periodontitis adalah penyakit inflamasi yang akan memengaruhi periodonsium yaitu jaringan yang mengelilingi serta mendukung gigi. Periodontitis akan melibatkan hilangnya progresif dari tulang alveolar pada sekitar gigi, dan bila tidak diobati maka dapat menyebabkan melonggarnya perlekatan jaringan ikat dan hilangnya gigi.
Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi, yaitu gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar. Penyakit periodontal dibagi atas dua golongan yaitu gingivitis dan periodontitis.
Gingivitis merupakan bentuk penyakit periodontal dengan proses inflamasi yang memengaruhi jaringan lunak sekeliling gigi tanpa adanya kerusakan tulang. Tanda pertama dari inflamasi yaitu adanya hiperemia, warna gingiva berubah dari merah muda menjadi merah tua, disebabkan dilatasi kapiler, sehingga jaringan menjadi lunak karena banyak mengandung darah. Gingiva membengkak, licin, berkilat dan keras, perdarahan gingiva spontan atau bila dilakukan probing, gingiva menjadi sensitif, gatal-gatal dan terbentuknya saku periodontal akibat rusaknya jaringan kolagen. Kelainan tersebut muncul perlahan-lahan dalam jangka lama dan tidak terasa nyeri kecuali bila ada komplikasi dengan keadaan akut. Bila peradangan ini dibiarkan dapat berlanjut menjadi periodontitis.
Periodontitis merupakan lanjutan dari gingivitis yang tidak ditangani. Periodontitis adalah penyakit inflamasi yang akan memengaruhi periodonsium yaitu jaringan yang mengelilingi serta mendukung gigi. Periodontitis akan melibatkan hilangnya progresif dari tulang alveolar pada sekitar gigi, dan bila tidak diobati maka dapat menyebabkan melonggarnya perlekatan jaringan ikat dan hilangnya gigi.
Trauma
Trauma dapat diartikan
sebagai kerusakan jaringan gigi atau periodontal karena kontak yang keras
dengan suatu benda yang tidak terduga sebelumnya pada gigi, baik rahang atas
maupun rahang bawah atau keduanya. Trauma gigi dapat terjadi secara langsung
dan tidak langsung. Trauma gigi secara langsung terjadi ketika benda keras
langsung mengenai gigi, sedangkan trauma gigi secara tidak langsung terjadi
ketika ada benturan yang mengenai dagu menyebabkan gigi rahang bawah membentur
gigi rahang atas dengan kekuatan atau tekanan besar dan tiba-tiba. Contohnya
yaitu pada kecelakaan, jatuh, terbentur benda keras dan berkelahi (dapat
menyebabkan gigi patah dan terlepas dari soketnya).
Komentar
Posting Komentar