Apical Fenestration
2.1. Apikal Fenestrasi
2.1.1 Definisi
Istilah
fenestrasi menurut Glossary of Endodontic Terms dijelaskan sebagai bukaan
seperti jendela atau defect pada tulang alveolar yang yang biasanya terletak
pada aspek wajah dari proses alveolar.1 Prevalensi apikal fenestrasi
sekitar 7,5–20%.2
Apikal
fenestrasi merupakan kondisi patologis asimtomatik yang langka, ditandai dengan
resorpsi progresif tulang alveolar di sekitar satu atau lebih gigi, dengan
paparan apeks akar ke lingkungan mulut tanpa terjadinya resorpsi akar. Paparan
ini membuat akar rentan terhadap keberadaan biofilm dan pembentukan kalkulus.
Faktor-faktor tersebut menghambat penyembuhan spontan lesi. Pada kasus yang
didiagnosis sebagai fenestrasi, perawatan pilihan adalah pencabutan gigi sulung
yang terinfeksi, sehingga melindungi penerus permanen dari kemungkinan
kerusakan.2
2.1.2 Etiologi
Apikal fenestrasi terjadi akibat
karies dan trauma, yang mengakibatkan proses
inflamasi/infeksi yang parah. Penyebaran infeksi pulpa dari gigi sulung ke
daerah periradikular dapat menyebabkan resorpsi akar patologis gigi sulung atau
fenestrasi apikal.2
Gigi sulung yang mahkotanya telah habis akibat
karies botol, menyisakan akar gigi di dalam gingiva dan tulang penyangga.
Tekanan kunyah pada sisa akar gigi sering membuat kemiringan akar gigi atas
berubah inklinasinya. Ujung akar bisa berubah miring ke arah
langit-langit (Palatum atau ke arah bibir dan menyembul ke arah gingiva.
Tajamnya ujung akar seringkali membuat luka pada pangkal bibir bagian dalam
yang terkena.2
2.1.3 Gambaran Klinis
Meskipun beberapa pasien mengalami berbagai tanda dan
gejala klinis fenestrasi seperti nyeri terus menerus,
rasa tidak nyaman, abses, dan gejala kompleks lainnya, namun juga ada pasien
yang tidak mengalami gejala maupun ketidaknyamanan tersebut.1
2.2. Tatalaksana Kasus
Amerika
akademik dari pediatric kedokteran gigi menyebutkan bahwa apikal fenestrasi dapat
dilakukan ekstraksi apabila akar gigi menembus tulang alveolar ke labial dan
apical terlihat lebih pendek dibandingkan dengan gigi kontralateralnya, karena
dapat mengganggu pertumbuhan benih gigi, jadi pada kasus ini ekstraksi gigi
merupakan tindakan yang tepat dilakukan.2,3
Tahapan
ekstraksi gigi sulung adalah sebagai berikut:
-
Anamnesis
-
Pemeriksaan
intraoral : palpasi (-), perkusi (-)
-
Menyiapkan
alat dan bahan (nirbeken, kaca mulut, pinset, sonde, povidone iodine, spuit
injeksi, anastesi topical, larutan anastesi, tampon, cotton pellet, tang
ekstraksi)
-
Asepsis
daerah kerja dengan povidone iodine dan cutton pellet
-
Aplikasikan
anastesi topical, lalu berikan anastesi infiltrasi
-
Kemudian
ekstraksi gigi 85 menggunakan tang mahkota rahang bawah dengan gerakan bukolingual
-
Pasien
kemudian diintruksikan menggigit tampon yang diberi povidone iodine
-
Berikan
medikasi berupa paracetamol 250 mg, 3 dd 1
-
Kemudian
berikan edukasi paska perawatan:
o
Jangan
makan/minum panas
o
Tidak
sering meludah
o
Tidak
memaikan lidah kearea bekas pencabutan
o
Jangan
menghisap daerah bekas pencabutan
o
Minum
obat sesuai anjuran
o
Tetap
menjaga kebersihan rongga mulut dengan sikat gigi 2 kali sehari, yaitu pagi
setelah makan dan malam sebelum tidur.
BAB III KESIMPULAN
Kasus ini memiliki diagnosis apikal fenestrasi. Amerika akademik dari pediatrik kedokteran gigi menyebutkan bahwa
apikal fenestrasi dapat dilakukan ekstraksi apabila akar gigi menembus tulang
alveolar ke labial dan apical terlihat lebih pendek dibandingkan dengan gigi
kontralateralnya, karena dapat mengganggu pertumbuhan benih gigi, jadi pada
kasus ini ekstraksi gigi merupakan tindakan yang tepat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Aslıhan
Akbulut, dkk. Assessment of dehiscence and fenestration in children and
adolescents using cone beam computed tomography. Vol 9 No 1 (2021). Dentistry
3000.
2. Welbury R, Duggal MS, Hosey MT.
Paediatric Dentistry, 5th ed. United Kingdom : Oxford University
Press, 2018.
3. Triches TC, Paula LK, Filho MX, Bolan
M. Apical fenestration and ectopic eruption – effects from trauma to primary
tooth : a clinical case report. John Wiley & Sons A/S. 2011;27:74-76.
Komentar
Posting Komentar