Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Apical Fenestration

Gambar
2.1.    Apikal Fenestrasi 2.1.1 D e f i n i s i Istilah fenestrasi menurut Glossary of Endodontic Terms dijelaskan sebagai bukaan seperti jendela atau defect pada tulang alveolar yang yang biasanya terletak pada aspek wajah dari proses alveolar. 1 Prevalensi apikal fenestrasi sekitar 7,5–20%. 2 Apikal fenestrasi merupakan kondisi patologis asimtomatik yang langka, ditandai dengan resorpsi progresif tulang alveolar di sekitar satu atau lebih gigi, dengan paparan apeks akar ke lingkungan mulut tanpa terjadinya resorpsi akar. Paparan ini membuat akar rentan terhadap keberadaan biofilm dan pembentukan kalkulus. Faktor-faktor tersebut menghambat penyembuhan spontan lesi. Pada kasus yang didiagnosis sebagai fenestrasi, perawatan pilihan adalah pencabutan gigi sulung yang terinfeksi, sehingga melindungi penerus permanen dari kemungkinan kerusakan . 2   2.1.2 Et i o l ogi Apikal fenestrasi te r ja d i a k i b a t karies dan trauma, yang mengakibatkan proses inflamasi/infeksi y

GIGI PERSISTENSI

Gambar
1.1          Persistensi Persistensi gigi sulung adalah suatu keadaan dimana gigi sulung belum tanggal walaupun waktu tanggalnya sudah tiba. Gigi sulung yang dipertahankan melebihi waktu tanggalnya dengan kondisi mahkota, akar, dan tulang alveolar dengan pendukung yang baik dapat bertahan hingga bertahun-tahun, akan tetapi dapat menimbulkan beberapa masalah klinis termasuk periodontitis, karies, dan ankilosis. Persistensi gigi ini hanya terjadi pada masa pergantian gigi geligi yang dapat mengakibatkan terganggunya erupsi gigi permanen.   1.2          Etiologi Gi g i p e rsist e nsi diseb a b k a n oleh b e b e r a p a f a ktor a nta r a lain a g e n e sis g igi p e rm a n e n p e ngg a nt i , a nki l osis g i g i sulun g , e rupsi e ktop i k, i mpaksi g i g i p e rm a n e n p e ng g a nt i , tu m or g i g i y ai tu odonto m a , d a n hipo t iroid. Anomali dentofasial berada pada urutan ketiga masalah rongga mulut setelah karies dan penyakit periodontal, sal

DAMPAK KEHILANGAN GIGI

  Kehilangan gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut   yang banyak muncul di masyarakat karena sering menggangu fungsi pengunyahan, bicara, estetis,   bahkan   hubungan sosial. Karies dan penyakit periodontal merupakan penyebab utama penyakit ini.   Menurut Gerritsen, hilangnya satu atau beberapa gigi dapat menyebabkan gangguan fungsi dan estetika yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Kehilangan gigi dapat berpengaruh terhadap aktivitas sosial. Hal ini selaras dengan pendapat McGrath bahwa kehilangan gigi dapat memengaruhi keadaan fisik seperti penampilan estetik, terganggunya sistem mastikasi, dan memengaruhi kenyamanan bicara. Hasil penelitian Wong menemukan bahwa kehilangan gigi geligi dapat memengaruhi keadaan fisik dan psikologis, seperti kurangnya percaya diri dan keterbatasan aktifitas sosial. Hilangnya kesinambungan pada lengkung gigi dapat menyebabkan pergeseran, miring atau berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi menempati posisi yang normal untuk

PENYEBAB KEHILANGAN GIGI

Gambar
HALLO TEMAN-TEMAN.. Apakah kalian seorang mahasiswa/i kedokteran gigi? Jika benar, web ini akan sangat membantu Anda memahami info seputar kedokteran gigi. Karena ini adalah rangkuman pelajaran yang pernah saya pelajari sebelumnya. Kali ini saya akan menuliskan tentang penyebab kehilangan gigi geligi, yaitu disebabkan oleh beberapa faktor sebaagi berikut: Karies            Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu: email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Streptococcus mutans dan laktobasilus merupakan bakteri kariogenik yang mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya ialah adanya demineralisasi jaringan keras gigi, yang berakibat terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.           Pada tahap awal karies, rasa nyeri diawali dengan nyeri ringan pada saat  kontak dengan makanan atau minum