Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Teori Perubahan Perilaku

Gambar
Hal yang penting dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan lainnya. Berikut beberapa teori tentang perubahan perilaku: 1.3.1.    Teori Stimulus Organisme (SOR) Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya, kualitas dari sumber komunikasi ( sources ) misalnya kredibilitas kepemimpinan, dan gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok, atau masyarakat. Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari: a)       Stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimul

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN TERHADAP STATUS STUNTING PAD A BALITA

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN TERHADAP STATUS STUNTING PAD A BALITA Poppy Mila Fadriani 1) , Zaza Yunda Putri 2) 1 Mahasiswi Preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala 2 Mahasiswi Preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Jl. Teuku Nyak Arief, Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 23111 Email : poppymilafadriani@gmail.com 1 , zyundaputri@gmail.com 2 Stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2012, tiga angka prevalensi stunting tertinggi di ASEAN adalah Laos (48%), Kamboja (40%), dan Indonesia (36%). 1 Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dengan ambang batas (Z-score) ≤ 2 Standar Deviasi (SD). 1 Stunting pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderita mudah sakit dan memiliki postur tubuh tidak maksima